Sebelumnya minta maaf nama yang saya ibaratkan dalam cerita dibawah ini tidak sesungguhnya benar-benar terjadi dalam kisah nyata, untuk itu bagi orang yang disebutkan namanya di cerita dibawah ini hanyalah sebuah cerita.
Badu adalah seseorang mahasiswa yang kuliah di universitas yang bonafit dan merupakan mahasiswa yang pandai di kelasnya dari awal masuk kuliah sampai ia selesai pada semester 8 nilai IPK-nya tidak pernah di bawah 3.80. Tiap kali ada sebuah lomba yang diadakan dari pihak kampus maupun lomba dari pihak luar di selalu meraih juara satu, karena ia berpikir itu merupakan suatu ajang bagi dia sejauh mana kemampuan dia diluar kemampuan akademiknya.
Setiap pulang kuliah dia selalu mengulas pelajaran mata kuliah yang ia dapatkan baru dari kampus waktunya tidak ia buang sia-sia untuk sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, jika ada mata kuliah yang kurang pahami ia selalu bertanya kepada dosen yang mengajarkan mata kuliah tersebut. Karena ia memiliki tekad dan semangat yang kuat jika ia lulus nanti ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus dan memiliki salary yang lebih dibandingkan lulusan-lulusan baru ( freshgraduate ) dibandingkan mahasiswa lainnya, namun ada satu kekurangan darinya yang memiliki dampak yang buruk bahkan untuk seorang mahasiswa yang pintar sekalipun yaitu pergaulan ia tidak memiliki teman karena setiap ada pembagian kelompok yang diberikan oleh dosen untuk mengerjakan tugas ia selalu mengerjakan sendiri ia tidak butuh temannya untuk membantunya, ia mengaggap temannya hanya akan menghalangi hasilnya yang maksimal menjadi kurang maksimal, alhasil temannyapun sudah mulai kesal dengan badu karena selalu bersikap individual.
Setelah graduation Badu mendapatkan predikat cummlaude pada saat wisuda, Badu berpikir ia akan mendapatkan pekerjaan yang ia idamkan setelah mendapatkan penghargaan itu. Hasil jerih payahnya selama berada di bangku perkuliahan berhasil tidak percuma. Setelah wisuda banyak sekali ia langsung mendapatkan contract kerja dari perusahaan-perusahaan yang bonafit, dan Badu pun merasa senang. Setelah memilih-memilih perusahaan mana yang akan dia teken contrac untuk bekerja dan ia pun memutuskan untuk bekerja di perusahaan A karena jabatan yang bagus dan salary yang tinggi sesuai yang ia harapkan, namun ketika ia melakukan interview ada dimana orang yang melakukan interview terhadap Badu menanyakan seperti ini : " Apakah anda Aktif berorganisasi dan Pandai bergaul ?. " Badu berkata, tidak PAK untuk apa bergaul dan untuk apa aktif organisasi, bergaul hanyalah membuang waktu yang akan menurunkan nilai akademik kita yang akhirnya toh saya akan rugi, saya bisa sesukses ini karena diri saya sendiri pak bukan karena pergaulan".
Kalian tahu apa cerita selanjutnya orang yang me-interview Badu menampung jawaban budi untuk melihat apa tanggapan budi selanjutnya bahwa sebenarnya budi tidak diterim untuk bekerja di perusahaan A itu. Setalah seminggu kemudian Badu bingung, kenapa saya tidak dipanggil-panggil untuk kerja, akhirnya Badu kesal dan menghampiri orang yang meinterviewnya lalu bertanya kenapa saya tidak dipanggil untuk bekerja, lalu orang yang me-interview Badu menjawab anda tidak diterima bekerja disini lamaran anda saya tolak, hardik orang itu. Badu bertanya kenapa ? karena kemampuan anda softskill anda itu nol besar percuma walaupun akdemik anda bagus tapi tidak pandai bergaul.
Badu merasa itu hanya perusahaan satu yang menolak saya masih banyak perusahaan yang mau menerima saya, ternyata hal yang sama terjadi lagi setiap dia interview selalu di tolak dan ia tidak diterima bekerja karena alasan yang sama. Badu pun akhirnya putus asa dan depresi cukup berat dan akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar