Unified
Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis
yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain
sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman
berorientasi objek (OO). Definisi ini merupakan definisi yang sederhana. Pada
kenyataannya, pendapat orang – orang tentang UML berbeda satu sama lain. Hal
ini dikarenakan oleh sejarahnya sendiri dan oleh perbedaan persepsi tentang apa
yang membuat sebuah proses rancang – bangun perangkat lunak efektif. Fowler
(2004,p1)
Unified Modeling Language (UML) merupakan strandar yang relatif terbuka
yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG),
sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar – standar yang
mendukung interoperabilitas, khusunya interoperabilitas sistem berorientasi
objek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar – standar COBRA (Common Object
Request Broker Architecture). Fowler (2004,p1-2)
UML lahir dari penggabungan banyak bahasa
permodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an
dan awal 1990-an. Sejak kehadirannya pada tahun 1997, UML menghancurkan menara
Babel tersebut menjadi sejarah. Fowler (2004,p2)
Langkah-langkah penggunaan UML
Berikut ini adalah tips pengembangan
piranti lunak dengan menggunakan UML:
1. Buatlah daftar business
process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang
mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk
tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas
yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan
lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3.
Buatlah deployment diagram secara
kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain
(non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan
oleh sistem.
5.
Berdasarkan use case diagram,
mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan objek-objek level
atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration
diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki
kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing
alir.
7. Buatlah rancangan user
interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan
skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang
sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah
menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih
baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji
fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita
dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen.
Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan
tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
10.
Perhalus
deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement
piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11.
Mulailah membangun sistem. Ada
dua pendekatan yang dapat digunakan :
- Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
- Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12.
Lakukan
uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13.
Piranti lunak siap dirilis.
Tools yang mendukung UML
Saat ini banyak sekali tool pendesainan yang mendukung UML,
baik itu tool komersial maupun opensource. Beberapa diantaranya adalah:
·
Rational Rose
(www.rational.com)
·
Together (www.togethersoft.com)
·
Object Domain
(www.objectdomain.com)
·
Jvision
(www.object-insight.com)
·
Objecteering
(www.objecteering.com)
·
MagicDraw (www.nomagic.com/magicdrawuml)
·
Visual Object Modeller (www.visualobject.com)
UML terdiri dari diagram, notasi,
konsep dan aturan yang digunakan dalam memodelkan sistem. Diagram UML terdiri dari 9 jenis diagram yang
memiliki fungsi dan notasi masing-masing. Kesembilan diagram ini dapat dibagi
menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Diagram
yang menggambarkan struktur yang statis dari sistem.
2. Diagram yang menggambarkan struktur yang dinamis dari
system.
Kesimpulan
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan umum yang
digunakan untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi dan dokumentasi
artifak dari software system. UML bukanlah sebuah standar proses
pengembangan dalam metode pengembangan sistem tertentu, namun pada umumnya UML
dipakai dalam memodelkan sistem yang dibangun berbasiskan objek.
Tujuan UML menurut Booch, Rumbaugh dan
Jacobson :
· Memberikan
model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk
mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
· Memberikan
bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses
rekayasa.
·
Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model
untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis
dalam bahasa pemrograman apapun.
Referensi dan Sumber :
·
erwinharianto.files.wordpress.com/2009/06/totolan-erwin-uml.doc
·
iratyasningrum-uml.blogspot.com/
·
kambing.ui.ac.id/bebas/v15/umum/yanti/yanti-uml.doc
0 komentar:
Posting Komentar