Seorang
pemuda berumur 20 tahun hendak mentraktir adiknya burger. Ia memiliki uang
Rp.20.000. Mereka duduk nyaman di sebuah restoran di pinggir jalan dengan
gembira dan terlihat sangan menikmati makanan mereka. Ketika pelayan dating dan
mencata pesanan, pemuda itu dengan sopan meminta list menu yang tersedia.
Pelayan itu memberikan list menu kepada pemuda itu dan pemuda itu mulai membaca
isinya. Ia membaca menu itu beberapa kali, sementara si pelayan menunggu mereka
dengan perasaan tidak nyaman, selain juga memperlihatkan rasa kesalnya. Ia
hanya memiliki uang Rp.20.000. Dan orang dapat melihat bahwa ia sedang
“menghitung”!.
Akhirnya
ia berkata, “Tolong bawakan burger isi daging plus keju dan burger isi
daging!”, pelayan itu semakin kesal. Ia langsung meninggalkan meja dan kembali
untuk mengantarkan pesanan dan tagihan sebesar Rp.19.000, tanpa melakukan
kontak mata dengan pemuda itu. Pemuda itu menyerahkan burger isi daging plus
keju (Rp.10.000) pada adiknya, sedangkan untuk dirinya sendiri burger isi
daging (Rp.9.000)! tidak lama kemudian mereka pergi, meletakkan selembar uang
kertas (Rp.1.000) di bawah piring, di atas kertas tagihan. Ketika pelayan itu
kembali, ia terkejut melihat tip sebesar (33%) yang pernah ia peroleh! Ia
merasa telah mendapat sebuah pelajaran tentang orang lain: Penampilan dapat
memperdaya!