Hal-hal yang sering terjadi pada mahasiswa maupun mahasiswi pada umumnya adalah ketika menjelang UTS maupun UAS kebanyakan mengeluh seperti ini bagaimana kita menelaah dan menghafal pelajaran mata kuliah yang kita dapat pada saat kuliah, kira-kira yang mana yang akan di keluarkan pada saat UTS maupun UAS. Sebenarnya hal tersebut merupakan masalah masing-masing individu yang tidak boleh dibiarkan.
Perasaan kurang siap pada saat UTS maupun pada saat UAS dikarenakan hal psikologis pada diri kita karena mau menghadapi suatu keadaan dimana hasil pelajaran yang kita tangkap selama kuliah akan di tes dan hasil tes itu akan menjadi tolak ukur kita sampai sejauh mana kita memahami dan menguasainya dan bisa juga karena terlalu banyak materi yang harus di hafal karena tidak tahu materi mana yang akan di ujiankan.
Untuk itu kita harus memiliki resep tersendiri atau kalau orang ilmiah bilang kita harus dapat menemukan formula agar kita dapat mampu mengingat sekian banyak materi yang harus di hafal, tidak ada hal yang mustahil kalau kita memiliki tekad dan kemauan yang dahsyat, mungkin anda pernah melihat di TV dimana rekor menghafal banyak angka hanya dalam waktu sekian detik. Dengan kata lain kita mampu mengingat materi yang diberikan pada saat kuliah berlangsung mudah saja alasannya orang lain bisa menghafal kenapa kita tidak ? tapi ada satu hal yang perlu menjadi pertimbangan pertama-tama kita harus memilih mata kuliah mana yang lebih penting untuk diingat, misalnya dalam perkuliah ada yang namanya SKS nah lihat SKS yang terbesar karena itu akan menjadi gebrakan untuk meningkatkan nilai dan membantu nilai yang lain jika mata kuliah yang lain kurang kita pahami, kalau kita mau kita-pun bisa menghafal apa saja yang penting bagi kita.
Ada suatu cara untuk menanggapi kasus diatas, pertama adalah kita harus tahu bagaimana cara kerja otak kita untuk mengingat, jika kita sudah menguasainya kita bahkan mampu menghafal sampai berparagraf-paragraf bahkan berhalaman-halaman. Otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu yang sebelah kanan dan yang sebelah kiri, dimana keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Kita harus menyeimbangkan keduanya itulah kunci sebenarnya.
Pertanyaanya bagaimana caranya ? misalnya, ketika kita belajar terus tanpa henti apakah yang akan terjadi, otak sebelah kiri kita akan penuh dengan pelajaran-pelajaran karena fungsi otak kiri lebih ke ilmiah fungsinya, tapi apa akibatnya otak kanan akan kosong dan akan menyebabkan stress dan pusing karena otak kanan membutuhkan hal-hal yang sifatnya rekreasi, santai hal inilah yang menyebabkan ingatan kita aka menghilang lagi, namun bila kedua otak di beri asupan seimbang maka tidak akan terjadi penekanan ke arah manapun.
0 komentar:
Posting Komentar